Pontianak, 8 April 2011
Oleh : Marselina Maryani Soeryamassoeka, S.Hut
Ketika Langit mengatakan malam ... aku mengatakan dingin kan menjemputku
engkau mengatakan keringatmu akan selalu menghangatkan tubuhku
ku tanya pada waktu, akankah abadi
ku tanya pada seringai malam, akankah ini kan berakhir juga
jawabannya hanya ada pada hari-hari yang akan ku jalani
Petiduranku kini penuh dengan melati dan mawar
Aromanya membuatku betah untuk selalu bermanja
Lilin Kasih di peraduan telah mencairkan kebekuan sebongkah hati
Hingga Janji ke pelaminan telah terukir
Menunggu saat yang tepat untuk meniup terompet
Agar peri cinta memainkan perannya lebih hikmat lagi
Ragaku terbungkus hasrat yang begitu membara,
Saat sentuhan kasihmu menjilatinya
Iringan rinai hujan dan derit ranjang menambah gelora yang bergejolak
Tak kan ku hentikan pertautan ini, kunikmati dan hanya dengan mu
Kekasih yang telah menyematkan anggrek kasih
Dan melukiskan mawar cinta yang indah di kalbu
Eratan pelukan semakin ku ketatkan, agar tak hilang cintaku yg selalu ku rindu
Mengapa Cinta ini bisa tergeletak di Pelataran Hatimu
Mengapa Tatapanmu mampu menghangatkan kebekuan hatiku
Sebening Air Telaga dan Seputih Awan, hatimu menyambut Sukma Cintaku
Dengan jilatan Api Kasih yang mmbara
Tak kuasa Logika menolak kebaikanmu
Ku merasa kan berdosa, bila hatimu yg SUCI kunodai dan ku permainkan
Ku tergolek d Misbah Cinta mu,
Berharap jilatan cinta merengkuh tubuhku
Dan alam sadarku tiada malu memburu rasamu
Menyenandungkan lentunan kasih dengan bilur bilur nafsu melandanya
Serasa diri kau pompa ke awan,
Melambung tinggi saat jemarimu meraba sekujur tubuh ini
Tak prduli akan waktu yg mncibiriku
Karena ku ingin mencicipi bahagia yg tergeletak d buluh-buluh batinku
Dan mataku tertutup, saat dekapanmu semakin erat,
hingga cuma HASRAT yg melingkupi raga
dan dendang detak jantung menemani deru nafas yg terus memburu
derit Ranjang mengalun nafsu yang semakin melayang
Cintamu begitu indah ... wahai Pejantan Kasihku
membuatku takjub ke angkasa
kau adalah yang paling kusayang
hanya cinta yang mmbuatku sabar dan bertahan
Dan saat Cinta melumuri Hasrat
Menjilati Lekuk-lekuk indah tubuhku
Angkara pun terjungkal dari sisi sisi jiwa
Pertautan Raga menghangatkan kasih yg mulai beku
hanya tatapan mata dan deru nafas
yg mampu menterjemahkan SYAIR ASMARA yang sempat TERTUNDA
Nyanyikanlah sekali lagi kasih, lagu cinta itu untukku,
agar ku selalu terlelap dalam dekapmu
dan nyenyakku kan mempertemukan kita
dalam impian biru di padang bunga yang sedang mekar,
harumnya kan menemani sampai kita terjaga
dan silau mentari menembus kaca jendela, membangunkan lelap kita,
membuatku menggeliat dalam pelukmu
oooohh indahnya duniaku … Indahnya Petiduran kita … Ranjang Cinta Asmara